Kamis, 11 Januari 2018

contoh surat izin

   


UNIVERSITAS ABULYATAMA FAKULTAS EKONOMDescription: F:\LOGO\LOGO\lo.jpg
Jalan Blang Bintang Lama Km 8,3 Telp 0651-21255 Lampoh Keude – Aceh Besar – 23372
Nomor    : 
Lamp-     : -                 
Hal         :  MOHON IZIN PEMAKAIN ALAT

KepadaYth.
Pengelola ALAT

di -
        Tempat

   Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam teriring doa serta dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amien.

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya acara peusijuk maba Fe Unaya, Yang akan dilaksankan pada hari minggu tanggal 04 oktober 2015, maka kami memohon izin pemakaain Alat pada hari dan tanggal tersebut.


Demikianlah permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kesediaannya kami ucapkan terima kasih.

Billahitaufiq Walhidayah

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Banda Aceh, 04 oktober  2015
PANITIA PELAKSANA



                                                               
 KETUA PANITIA                                SEKRETARIS PANITIA
                                      


                        ( HENDRI KURNIAWAN )                                (      YOELANDA   )

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBIJAKANNYA PADA PEREKONOMIAN DAERAH DAN NASIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBIJAKANNYA PADA PEREKONOMIAN DAERAH DAN NASIONAL

A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
B. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS
Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah.Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang. Penyebab rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi.
C. KEBIJAKAN DAN PERILAKU PEMERINTAH YANG MEMPERNGARUHI KEPUTUSAN INVESTASI
Permasalahan-permasalahan tersebut harus secepatnya dibenahi melalui kebijakan yang nyata dan efektif. Kebijakan investasi yang dikeluarkan pemerintah tidak akan berjalan tanpa rentetan kebijakan lainnya yang mendukung. Selain itu penyelesaian permasalahan dalam ijin, perdagangan, dan konflik kepentingan antara pemerintah dan investor membutuhkan penyelesaian secepatnya. Kelemahan institusi pengadilan kita dalam mengadili kasus perdagangan perlu dibenahi. Akibat yang terjadi adalah penyelesaian menjadi lambat dan kepastian aturan hukum yang digunakan juga beragam. Sedangkan
D. PERMINTAAN AGREGRATIF DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Pada gambar ini dianggap bahwa tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada thaun 1998 A sebesar 26 trilyun rupiah dan skedul permintaan agregratifnya adalah C+I+C1 hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh dapat dicapai karena sama dengan tingkat pendapatan keseimbangannya.Misalkan terjadi pertumbuhan kapasitas produksi akibat adanya pertambahan sumber-sumber pertumbuhan ekonommi hingga tingkat PNN kesempatan kerja penuh pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 1998 B menjadi 27 trilyun rupiah atau kenaikan sebesar kira-kira 4% dalam output riil.Agar potensi produksi total dapat direalisasikan maka permintaan agregratif harus naik dengan laju pertumbuhan yang cukup untuk memelihara tingkat kesempatan kerja penuh.Karenanya permintaan agregratif harus bergeser keatas menjadi C+I+C2. Bila tidak atau naik secara lebih kecil maka kenaikan kapasitas produksi tak dapat direalisasikan dan dimanfaatkan.Gambar ini menunjukkan aspek penciptaan pendapatan oleh komponen pengeluaran investasi neto.
E. TEORI DAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI
Dalam zaman ahli ekonomi klasik, seperti Adam Smith dalam buku karangannya yang berjudul An Inguiry into the Nature and Causes of the Wealt Nations, menganalisis sebab berlakunya pertumbuhan ekonomidan factor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Setelah Adam Smith, beberapa ahli ekonomi klasik lainnya seperti Ricardo, Malthus, Stuart Mill, juga membahas masalah perkembangan ekonomi .
>Teori Inovasi Schum Peter                                                                                                    Pada teori ini menekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi kapitalilstik.Dinamika persaingan akan mendorong hal ini.                        >Model Pertumbuhan Harrot-Domar                                                                                               Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.Selain kuantitas faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan.Model ini dapat menentukan berapa besarnya tabungan atau investasi yang diperlukan untuk memelihar tingkat laju pertumbuhan ekonomi natural yaitu angka laju pertumbuhan ekonomi natural dikalikan dengan nisbah kapital-output.
>Model Input-Output Leontief.                                                                                                         Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran dan hubungan antarindustri. Dengan menggunakan tabel ini maka perencanaan pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan secara konsisten karena dapat diketahui gambaran hubungan aliran input-output antarindustri. Hubungan tersebut diukur dengan koefisien input-output dan dalam jangka pendek/menengah dianggap konstan tak berubah .                                                           >Model Pertumbuhan Lewis                                                                                                            Model ini merupakan model yang khusus menerangkan kasus negar sedang berkembang banyak(padat)penduduknya.Tekanannya adalah pada perpindahan kelebihan penduduk disektor pertanian ke sektor modern kapitalis industri yang dibiayai dari surplus keuntungan.                                                                                                                               >Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow                                                                                                Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah tahp-tahap pertumbuhan ekonomi serta ciri dan syarat masing-masing. Tahap-tahap tersebut adalah tahap masyarakat tradisional, tahap prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, ahap gerakan ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap konsimsi tinggi.
F. Negara Berkembang Dan Faktor Pertumbuhannya
a. Ciri-ciri negara sedang berkembang
1.    Tingkat pendapatan rendah,sekitar US$300 perkapita per tahun.
2.    Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya.
3.    Tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta aksara tinggi.
4.    Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian pangan secara tak               produktif,sementara hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor industri.Produktifitas kerjanya rendah.
5.    Kuantitas sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya rendah.Kalau    mempunyai sumber-sumber alam yang memadai namun belum diolah atau belum dimanfaatkan.
6.    Mesin-mesin produksi serta barang-barang kapital yang dimiliki dan digunakan hanya kecil atau sedikit jumlahnya.
7.    Sebagian besar dari mereka merupakan negara-negara baru diproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan kira-kira satu atau dua dekade.
G. Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan                                 Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien.Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan pertambahannya.Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.                                                                                                                  1.  Sumber-sumber Alam                                                                                                              Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki meruoakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius.                                                                                          2   .Sumber-sumber Tenaga Kerja                                                                                                             Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.                                      3.  Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah                                                                                                Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja.                                                      4  .Akumulasi Kapital                                                                                                                          Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.
H. Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi
1.    Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
2.    Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsi entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan.
3.     Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sector swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
4.    Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.
5.    Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana dan melaksanakan program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.
6. Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga faktor permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan.
I. Strategi pertumbuhan ekonomi
1. Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian                                                                 Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan pendapatan di sektor tersebut.                                                        
2. Strategi Impor Versus Promosi Ekspor                                                                               Stategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi da dalam negeri yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa bersaing di pasar internasional.
3. Perlunya Disertivikasi                                                                                                         Usaha mengadakan disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya

J.     ASPEK HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI
a. Perluasan Perdagangan                                                                                                                 Negara-negara maju telah berkembang merupakan sumber atau pensupplai barang-barang kapital. Di samping itu mereka juga merupakan pasar yang luas dan cukup besar yang membeli ekspor hasil-hasil pertanian, pertambangan, bahan mentah, ataupun barang-barang manufaktur oleh negara-negara sedang berkembang. Penurunan harga di pasar dunia akan bahan-bahan mentah produk pertanian ataupun hasil pertambangan akan sama seperti halnya turunnya harga minyak bumi ataupun harga tembaga di pasaran internasional.
b. Aliran Penanaman Modal (Investasi) Asing                                                                                   Aliran kapital atau investasi asing dari luar negeri baik oleh sector pemerintah maupun swasta asing dapat merupakan suplemen atau pelengkap bagi usaha pemecahan lingkaran setan kemiskinan. Penanaman modal asing banyak bergerak di sektor eksplorasi sumber alam berupa pertambangan, kehutanan, perikanan, dan juga di sektor manufacturing. Swasta asing yang melakukan investasi umumnya merupakan perusahaan besar multinasional.
c. Bantuan Luar Negeri Berupa Hadiah dan Pinjaman                                                                     Bantuan asing bisa diberikan secara langsung atau melalui lembaga keuangan internasional. Contoh bantuan langsung berupa hadiah atau pinjaman yang diberikan oleh US-AID (United State Agency for International Development), suatu lembaga bantuan luar negeri pemerintah Amerika Serikat, atau dari badan-badan luar negeri yang serupa dari negara-negara maju telah berkembang lainnya.
KEBIJAKANNYA PADA PEREKONOMIAN DAERAH DAN NASIONAL
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Selama ini kita mengenal tiga sistem perekonomian yang berlaku di dunia yaitu sistem kapitalis, sistem sosialis dan sistem campuran. Salah satu dari tiga sistem tersebut diterapkan di Indonesia yaitu sistem campuran, dimana sistem campuran adalah sebuah sistem perekonomian dengan adanya peran pemerintah yang ikut serta menentukan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Tetapi campur tangan ini tidak sampai menghapuskan sama sekali kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan pihak swasta yang diatur menurut prinsip-prinsip cara penentuan kegiatan ekonomi yang terdapat dalam perekonomian pasar.

Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah antara lain :
1. Membuat peraturan-peraturan, dengan maksud untuk menghindari praktek sehat dalam perekonomian pasar.
2. Secara langsung ikut serta dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Ikut serta pemerintahdilakukan dengan mendirikan perusahaan-perusahaan yang menyediakan barang atau jasa-jasa dalam kehidupan masyarakat. Contoh: Perusahaan Air Minum
3. Melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah merupakan kebijakan didalam bidang perpajakan (penerimaan) dan pengeluarannya, sedangkan kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang dijalankan oleh Bank Sentral untuk mengawasi jumlah uang yang berada di tangan masyarakat.
Kedua kebijakan ini merupakan wahana utama bagi peran aktif pemerintah dibidang ekonomi. Pada dasarnya sebagian besar upaya stabilisasi makro ekonomi berfokus pada pengendalian atau pemotongan anggaran belanja pemerintah dalam rangka mencapai keseimbangan neraca anggaran. Oleh karena itu, setiap upaya mobilisasi sumber daya untuk membiayai pembangunan publik yang penting hendaknya tidak hanya difokuskan pada sisi pengeluaran saja, tetapi juga pada sisi penerimaan pemerintah. Pinjaman dalam dan luar negeri dapat digunakan untuk menutupi kesenjangan tabungan.
Dalam jangka panjang, salah satu potensi pendapatan yang tersedia bagi pemerintahan untuk membiayai segala usaha pembangunan adalah penggalakan pajak. Selain itu, sebagai akibat ketiadaan pasar-pasar uang domestik yang terorganisir dan terkontrol dengan baik, sebagian besar pemerintahan Negara- Negara Dunia Ketiga memang harus mengandalkan langkah-langkah fiskal dalam rangka mengupayakan stabilisasi perekonomian nasional dan memobilisasikan sumber-sumber daya (keuangan) domestik.
TUJUAN

1. Mengetahui dampak dari adanya penerapan kebijakan fiskal terhadap pembangunan ekonomi.
2. Mengetahui waktu dan kondisi yang tepat untuk menerapkan kebijakan fiskal dalam perekonomian.
3. Mengetahui peran dari adanya penerapan kebijakan fiskal dalam perekonomian.
4. Mengetahui bagaimana penerapan kebijakan fiskal pada Negara maju, berkembang, dan tinggal.
5. Mengetahui hubungan antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dalam perekonomian Indonesia.
LANDASAN TEORI
Beberapa pandangan kebijakan fiskal menurut pandangan ahli ;
Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. (Sadono Sukirno, 2003)
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah uantuk mengelolah/ mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah- ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. (Prathama Rahardja Mandala Manurung, pengantar ilmu ekonomi )
Kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama adalah mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-masalah APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil dari pengeluarannya. Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas ekonomi makro, yang terkait dengan antara lain ; pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan kerja dan neraca pembayaran. (Tulus TH Tambunan, 2006 )
Sedangkaan, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar serta susunan permintaan agregat. Indikator yang biasa dipakai adalah budget defisit yakni selisih antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan penerimaan terutama dari pajak. (Norpin, Ph. D. 1987 )
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan diatas dapat kita simpulkan bahwa kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara untuk mengarahkan kondisi perekonomian menjadi lebih baik yang terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
TUJUAN DARI KEBIJAKAN FISKAL
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan laju investasi.
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta dan sektor Negara. Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan menghambat bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu pemerintah harus menerapkan kebijaan investasi berencana di sektor public, namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal terjadi suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta maupun pemerintha. Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat laju investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapaat 6 metode yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan rasio tabungan incremental bagi mobilisasi volume keuangan pembangunan yang diperlukan diantaranya :
a. control fisik langsung
b. peningkatan tariff pajak yang ada
c. penerapan pajak baru,
d. surplus dari perusahaan Negara
e. pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer dan
f. keuangan deficit.
2. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang menjadi tangunggan Negara secara serentak berupaya memacu laju pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara sosial bermanfaat dalam pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi.
3. Untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-lainnya sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga diiringi dengan pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk.
4. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan internasional
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul dari kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan daya beli tambahan.
5. Untuk menanggulangi inflasi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi.
6. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional yang berimbang pada berbagai sektor perekonomian.
 FUNGSI UTAMA KEBIJAKAN FISKAL
1. Fungsi Alokasi, yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan masyarakat berupa Public goods seperti jalan, jembatan, pendidikan dan tempat ibadah dapat terpenuhi secara layak dan dapat dinikmati oleh seluruhn masyarakat.
2. Fungsi Distribusi, yaitu fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan nasional dapat lebih merata untuk semua kalangan dan tingkat kehidupan.
3. Fungsi Stabilisasi, agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga-harga umum yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai. ( Soediyono,R,1992,h.89 )


BENTUK – BENTUK KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal umumnya dibagi atas tiga kategori, yaitu:
1. Kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan jasa.
            Pembelian pemerintah atau belanja negara merupakan unsur di dalam pendapatan nasional yang dilambangkan dengan huruf “G”. Pembelian atas barang dan jasa pemerintah ini mencakup pemerintah daerah, dan pusat. Belanja pemerintah ini meliputi pembangunan untuk jalan raya, jalan tol, bangunan sekolah, gedung pemerintahan, peralatan kemiliteran, dan gaji guru sekolah.
2. Kebijakan yang menyangkut perpajakan
          Pajak merupakan pendapatan yang paling besar di samping pendapatan yang berasal dari migas. Baik perusahaan maupun rumah tangga mempunyai kewajiban melakukan pembayaran pajak atas beberapa bahkan seluruh kegiatan yang dilakukan. Pajak yang dibayarkan digunakan semata-mata untuk pembangunan negara tersebut. Kebijakan pemerintah atas perpajakan mengalami pembaharuan dari waktu ke waktu, hal ini disebut tax reform (pembaharuan pajak). Tax reform yang dilakukan pemerintah mengikuti adanya perubahan di dalam masyarakat, seperti meningkatnya pendapatan.
3. Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer.
          Pembayaran transfer meliputi kompensasi pengangguran, tunjangan keamanan sosial, dan tunjangan pensiun. Jika dilihat pembayaran transfer merupakan bagian belanja pemerintah tetapi sebenarnya pembayaran tansfer tidak masuk dalam komponen G di dalam perhitungan pendapatan nasional. Alasannya yaitu karena transfer bukan merupakan pembelian sesuatu barang yang baru diproduksi dan pembayaran tersebut bukan karena jual beli barang dan jasa. Pembayaran transfer mempengaruhi pendapatan rumah tangga, namun tidak mencerminkan produksi perekonomian. Karena PDB dimaksudkan untuk mengukur pendapatan dari produksi barang dan jasa serta pengeluaran atas produksi barang dan jasa, pembayaran transfer tidak dihitung sebagai bagian dari belanja pemerintah.                             Salah satu gagasan utama Keynes pada tahun 1930-an adalah kebijakan fiskal dapat dan hendaknya digunakan untuk menstabilkan tingkat keluaran dan peluang kerja. Secara spesifik menurut Keynes, terdapat dua hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam kebijakan fiskal yaitu:
1) Kebijakan fiskal ekspansioner yaitu memotong pajak dan/atau menaikkan pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian dari penurunan.
2) Kebijakan fiskal kontraksioner yaitu menaikkan pajak dan/atau memangkas pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian dari inflasi.
Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan fiskal mempunyai pengaruh baik jangka panjang maupun jangka pendek. Kebijakan fiskal mempengaruhi tabungan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang , sedangkan dalam jangka pendek mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat barang dan jasa.
APBN DAN KEBIJAKSANAAN FISKAL
Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua tahap yang berurutan, yaitu :
a. Bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal diterjemahkan menjadi suatu APBN
b. Bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian.                                             APBN mempunyai dua kategori, kategori yang pertama yaitu, mencatat pengeluaran dan penerimaan yang terdiri dari beberapa pos utama diantaranya:                        PENERIMAAN PENGELUARAN
• Pajak (berbagai macam)
• Pinjaman dari Bank Sentral
• Pinjaman dari masyarakat dalam negeri
• Pinjaman dari luar negeri • Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang/jasa
• Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai
• Pengeluaran pemerintah untuk transfer payment                                                                 Kebijakan anggaran pemerintah dahulu selalu mengharuskan kebijakan anggaran berimbang. Kebijakan anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Namun pada saat ini kebijakan anggaran dapat menjadi kebijakan anggaran defisit (defisit budget), anggaran surplus (surplus budget).
Kebijakan anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Dalam hal ini, peningkatan pengeluaran yaitu pembelian pemerintah atas barang dan jasa. Peningkatan pembelian atau belanja pemeritah berdampak terhadap peningkatan pendapatan nasional. Contohnya pemerintah mengadakan proyek membangun jalan raya. dalam proyek ini pemerintah membutuhkan buruh dan pekerja lain untuk menyelesaikannya dengan kata lain proyek ini menyerap SDM sebagai tenaga kerja hal ini membuat pendapatan orang yang bekerja di situ bertambah. Anggaran defisit memiliki keunggulan maupun kelemahan, salah satu keunggulannya adalah terdapat penertiban pada angka defisit dan nilai tambahan utang yang jelas dan lebih transparan serta bisa diawasi masyarakat.
Menurut Menkeu Agus DW Martowardojo penerapan kebijakan anggaran defisit tujuannya untuk menciptakan ekspansi fiskal dan menguatkan pertumbuhan ekonomi agar tetap terjaga pada level yang tinggi. Umumnya sangat baik digunakan jika keadaan ekonomi sedang resesif.
>Anggaran defisit salah satunya dengan melakukan peminjaman/hutang, dahulu pemerintahan Bung Karno pernah menerapkannya dengan cara memperbanyak utang dengan meminjam dari Bank Indonesia, yang terjadi kemudian adalah inflasi besar-besaran (hyper inflation) karena uang yang beredar di masyarakat sangat banyak. Untuk menutup anggaran yang defisit dipinjamlah uang dari rakyat, sayangnya rakyat tidak mempunyai cukup uang untuk memberi pinjaman pada pemerintah. Akhirnya, pemerintah terpaksa meminjam uang dari luar negeri. Ini merupakan salah satu kasus yang menggambarkan kelemahan dari anggaran defisit.                                                                                                                                     >Sedangkan anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya.                                                             Anggaran surplus (Surplus Budget)/ Kebijakan Fiskal Kontraktif adalah kebijakan Pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan. Cara kerja anggaran surplus adalah kebalikan dari anggaran defisit, uang yang didapat Pemerintah dari pendapatan pajak lebih banyak dari yang dibelanjakan, Pemerintah memenfaatkan selisihnya untuk melunasi beberapa hutang Pemerintah yang masih ada. Surplus anggaran akan menaikkan dana pinjaman, mengurangi suku bunga dan meningkatkan investasi. Investasi yang lebih tinggi seterusnya dapat meningkatkan akumulasi modal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
 PENGARUH RISIKO KEBIJAKAN FISKAL.
Resiko Fiskal didefinisikan sebagai potensi tambahan defisit APBN yang disebabkan oleh sesuatu di luar kendali Pemerintah. Pengungkapan resiko fiskal sangat perlu untuk empat tujuan strategis, yaitu :
a. Peningkatan kesadaran seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pengelolaan kebijakan fiskal
b. Meningkatkan keterbukaan fiskal
c. Meningkatkan tanggung jawab fiskal
d. Menciptakan kesinambungan fiskal

Resiko Fiskal dikelompokkan dalam empat kategori utama yaitu :
1. Resiko Ekonomi Makro
Dalam penyusunan APBN indikator-indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai dasar penyusunan adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, suku bunga sertifikat Bank Indonesia, nilai tukar rupiah, harga minyak mentah Indonesia dan lifting minyak. Indikator tersebut merupakan asumsi dasar yang menjadi acuan penghitungan besaran-besaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam APBN. Secara umum sumber resiko fiskal yang dihadapi oleh APBN 2012 terutama berasal dari dua resiko utama, yakni inflasi dan harga minyak.
a. Inflasi.
Pemerintah memproyeksikan angka inflasi tahun 2012 berkisar antara 3,5-5,5 persen. Sementara itu menurut IMF dalam World Economic Outlook per April 2012, inflasi diperkirakan sebesar 5,85 persen. Angka ini lebih tinggi daripada realisasi inflasi tahun 2010 dan lebih rendah dari proyeksi tahun 2011. Dengan demikian angka proyeksi pemerintah masih sejalan dengan kecendrungan penurunan angka inflasi. Meskipun angka inflasi telah menunjukkan angka penurunan, tetapi resiko tekanan inflasi ke depan diperkirakan masih cukup tinggi.
b. Harga Minyak.
Pemerintah memerintahkan harga minyak berkisar antara US$ 75 per barel s/d US$95 per barel, angka tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak dipasaran dunia.
2. Resiko Utang Dinamika Ekonomi Makro
       Pengelolaan resiko utang diperlukan agar target pembiayaan utang dapat diperoleh dengan biaya yang wajar dan tidak menimbulkan penumpukan beban utang yang tidak terkendali pada masa yang akan mendatang.pada dasarnya resiko utang terdiri dari empat, diantaranya :                                                                                                                              a. Resiko pasar ini terdiri dari resiko nilai tukar, resiko tingkat bunga dan resiko likuiditas yag timbul sebagai akibat dari ketidakpastian kondisi pasar keuangan yang dinamis. Resiko nilai tukar terutama berasal dari utang melalui pinjaman luar negeri, sedangkan resiko tingkat bunga bersumber dari pinjaman luar negeri berbasis LIBOR dan SBN berbasis SBI 3 bulan.
b. Sedangkan resiko pembiayaan kembali disebabkan oleh besarnya pembayaran kewajiban utang pada tahun/ periode tertentu.
c. Resiko operasional
Resiko operasional adalah resiko yang disebabkan oleh kegagalan pada orang, proses bisnis dan sistem diunit terkait. Serta yang ditimbulkan oleh aspek legal. Resiko ini antara lain dapat berupa gagal bayar akibat kelalaian manusia atau kegagalan sistem yang berdampak pada penurunan sorvereign credit rating.
d. Resiko Reputasi
Resiko Reputasi merupakan resiko penurunan kredibilitas pengelolaan utang dari sudut pandang investor dan lender yang disebabkan oleh rendahnya tingkat kepastian dan konsistensi penerapan strategi pengelolaan utang.
3. Kewajiban Kontijensi Pemerintah Pusat
Kewajiban kontijensi merupakan kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah. Kewajiban kontijensi pemerintah pusat yang menjadi resiko fiskal bersumber dari pemberian dukungan dan/ atau pinjaman pemerintah atas proyek-proyek infrastruktur, kewajiban yang timbul akibat program pension dan tabungan hari tua pegawai negeri.
4. Desentralisasi Fiskal
Kebijakan desentralisasi fiskal dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Republik Kesatuan Indonesia.
Dalam hal pelaksanaanya, penerapan kebijakan ini selain menghasilkan hal-hal positif sebagaimana yang diharapkan ternyata juga berpotensi menimbulkan resiko fiskal. Resiko Fiskal dari desentarlisasi fiskal diantaranya, bersumber dari kebijakan pemekaran daerah, tunggakan pemerintah daerah atas pengembalian penerusan pinjaman dari luar negeri dan rekening pinjaman daerah serta pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah.

DAFTAR PUSTAKA:
Iskandar Putong, 2002, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Rofiq,aunur, 2014 .Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan: Jakarta.
Sukirno, Sadono,2003, Pengantar Ekonomi Mikro, Raja Gafindo Persada, Jakarta.

Todaro,Michael,Smith,Stephen,2014.Pembangunan Ekonomi:Penerbit Erlangga.
Zanden Van,Janwiten,2012.Ekonomi Indonesia 1800-2010 Antara Drama Dan Keajaiban:Penerbit Buku Kompas.


makalah usaha distro

Makalah Usaha Distro


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………...
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………………………………………...
1.3 Pembatasan Masalah………………………………………………………………………………...
1.4 Perumusan Masalah…………………………………………………………………………………
1.5 Tujuan Pembelajaran………………………………………………………………………………..

BAB II LANDASAN TEORI. ..………………………………………………………………………...
2.1 Landasan Teori……………………………………………………………………………………...
2.2 Metodologi Pembahasan…………………………………………………………………………….
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….
3.1         Bagan Kepengurusan Distro……………………………………………………………………
3.2         Usaha Distro……………………………………………………………………………………
3.3         Tujuan…………………………………………………………………………………………..
3.4         Visi dan Misi…………………………………………………………………………………...
3.5         Target Pelanggan……………………………………………………………………………….
3.6         Waktu Operasional……………………………………………………………………………..
3.7         Kesan / Counter style…………………………………………………………………………..
3.8         Sumber-sumber Produk / Bahan……………………………………………………………......
3.9         Produk Yang Di Hasilkan………………………………………………………………….......
3.10          Perencanaan Laba / Rugi……………………………………..…………………………………
3.11          Analisa Swot……………………………………………………………………………………
3.12          Manajemen……………………………………………………………………………………...
3.13          Model…………………………………………………………………………………………...
3.14          Strategi Pemasaran……………………………………………………………………………...
3.15          Taktik Pemasaran……………………………………………………………………………….
3.16          Marketing Mix………………………………………………………………………………….
3.17          Pemasaran………………………………………………………………………………………
3.18          Katalog………………………………………………………………………………………….
3.19          Tampilan Web…………………………………………………………………………………..
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………..






                                   

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion, maka kami berinisiatif untuk membuka suatu usaha distro yang up to date dan mengerti akan kebutuhan masyarakat.Perumahan Komp.Nusa Indah merupakan perumahan yang relatif baru dibangun dan mayoritas masyarakat di Perumahan tersebut adalah adalah masyarakat yang mempunyai pola pikir yang sudah maju dan modern. Mereka seringkali mencari fashion-fashion ataupun kebutuhan lainnya yang ter up to date.Daerah sekitar Perumahan ini sangat tepat untuk membuka usaha distro, karena hingga saat ini sangat sedikit sekali atau boleh dikatakan belum ada tempat yang memberi pelayanan kebutuhan fashion di sekitar.Perusahaan Bisnis Distro ini berdiri atas kerjasama serta keinginan tiga anak muda yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama dalam bidang fashion, karena sering bertemu dalam berbagai kegiatan di bidang fashion dan desain, tiga generasi muda ini mencetuskan mendirikan sebuah usaha Distro yang dinamakan D’maddy yang berdiri di kota Jakarta selatan. D’Maddy Distro didirikan untuk mempelopori kecintaan generasi muda dalam bidang fashion yang up to date tanpa melupakan corak & cirri khas Indonesia.
1.2 Identifikasi Masalah
            Sesuai dengan jenis usaha yang di kelolanya yaitu "D’Maddy Distro " , terkait kiat menuju sukses dalam menjalankan usaha ini, terdapat beberapa tata cara yang perlu diperhatikan dalam menjalankan usaha ini.
Berkaitan dengan judul makalah, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebgai beikut :
1. Apa saja hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memulai dan menjalankan usaha distro ini ?
2. Bagaimana cara agar usaha distro  ini dapat dikenal oleh para anak muda ?
3. Bagaimana cara agar usaha distro  ini dapat bertahan dan berkembang dalam penjualan?
1.3 Pembatasan Masalah
            Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
1. Hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha distro  ini dan kiat-kiat dalam menjalankannya.
2. Konsep pemasaran dalam usaha distro ini.
3. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu barang dan penjualannya.
1.4 Perumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi dalam memulai dan menjalankan usaha distro ?
2. Bagaimana deskripsi konsep pemasaran dalam usaha distro ?
3. Bagaimana deskripsi hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu barang dan penjualan ?
1.5. Tujuan Pembelajaran
            Kami menyusun karya tulis ini untuk membahas atau mengetahui cara-cara atau kiat-kiat untuk menjadi wirausaha yang sukses. Dan yang kami bahas dalam makalah ini adalah mengenai "Usaha Distro". Tujuan kami memilih "Usaha Distro" sebagai bahan pembahasan dalam karya tulis kami, adalah karena usaha distro  merupakan usaha yang cukup menjanjikan di tengah perkembangan mode-mode dalam urusan fashion  anak muda jaman sekarang. Selain itu usaha ini tidak begitu sulit bagi mereka yang memiliki kreatifitas dan berusaha menuangkan idenya lewat model-model dan gambar-gambar . Kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat dan menginspiransi bagi yang membacanya khususnya bagi anda yang berniat untuk menjalankan usaha ini.




BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
Untuk menjadi wirausaha tentu kita harus mengerti apa yang sesungguhnya dimaksud dengan usaha, apa tujuan kita menjalankan usaha tersebut, dan bagaimana agar usaha kita dapat berhasil. Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan dan keberhasilan dalam hal keuangan agar dapat memenuhi kebutuhannya si pendiri usaha tersebut.
2.2. Metodologi Pembahasan
            Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah metode observasi, kepustakaan, dan deskriptif. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta gejala yang sudah diselidiki.
Adapun langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan topik yang akan dibahas
2. Setelah itu penyusun merumuskan masalah.
3. Mengumpulkan data. Untuk mengumpulkan data, penulis menentukan dengan cara browsing melalui internet
4. Penyusunan makalah. Setelah tahap–tahap sebagaimana diuraikan diatas, maka langkah selanjutnya adalah menyusun makalah agar tujuan dan manfaat dapat dikomunikasikan.







BAGAN KEPENGURUSAN DISTRO
Nama dan Alamat Usaha
Nama Usaha                       : mahli Distro
Alamat perusahaan             : Jl. Teuku umar meulaboh aceh barat
No. Telp                              : (021)2305707

Nama dan Alamat Pemilik
Nama pemilik                      : mahlim tamhas
Alamat pemilik                    : Jl. Teuku umar meulaboh aceh barat
No. Telp                               : 081382312332

Personalia dan Perlengkapan Kantor
Pemilik                                 :     mahlim tamhas
­Penanggung Jawab             :     Ai Roudotul Munawaroh
­Sekretaris                            :     Sonya Hutabarat
­Bendahara                           :     Doni Lukman Hakim







BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Usaha Distro
            Usaha yang  akan dikembangkan diberi nama “D’Maddy Distro”. Karena dengan nama tersebut mudah di ingat dan unik. Serta  juga akan mengutamakan kualitas dan mutu dari produk usaha yang  dibuat.
3.2. Tujuan
            Tujuan  mendirikan D’Maddy Distro . hanya untuk mencari laba(keuntungan) yang besar.menjadikan usahanya dikenal di Indonesia sebagai satu-satunya usaha fashion yang mengedepankan kualitas, mutu, dan kepuasan pelanggan.
3.3. Visi dan Misi
VISI
1. Menjadikan sebuah jenis usaha distro yang maju dan kreatif dalam mengeluarkan setiap desain dan barangnya.
2. Berusaha memberikan yang terbaik dalam usaha urusan fashion baju guna memuaskan konsumen,sehingga sepatu lukis kami lebih unggul.
3. Menyediakan kwalitas barang/produk yang unggulan dan bersaing dengan mutu terbaik.
4. Menjadikan sebuah distro yang terkenal didalam dan diluar daerah.
MISI
1. Menjual produk berkualitas dan bermutu tinggi dengan harga yang cocok untuk kalangan anak muda dan melalui pengolahan yang profesional demi kepuasan pelanggan.sehingga banyak konsumen yang minat.
2. Pantang menyerah demi kemajuan dan kepuasan konsumen.
3.Menjalin kemitran kerja sama dengan pemasokdan penyalur yang saling menguntungkan.
4.Mengelola usaha fashion sesuai dengan bisnis yang sehat dengan didukung oleh kreatifitas dan imajinasi seseorang  dan sumber daya manusia yang professional guna mendukung gerakan generasi usaha muda.
Motto
MAHLI  Distro         :  “The Satisfied Of Customers Is Number One”.
3.4. Target Pelanggan
            Target pelanggan Distro ini adalah : anak muda atau abg yang sedang terpengaruh oleh fashion- fashion yang uptodate. Mereka adalah pengguna baju-baju distro yang memiliki ciri khas tertentu.
3.5. Waktu Operasional
            Waktu untuk melakukan pelayanan usaha distro ini dibuka dari pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 21.00.
3.6. Kesan / Counter Style
Kesan yang akan  dibangun dalam melayani pelanggan adalah ”Comfortable and High Quality Service” sehingga pelanggan merasa nyaman berada di tempat pelayanan kami dan membuat mereka selalu ingin kembali karena pelayanan yang memuaskan.
3.7. Sumber-sumber Produk / Bahan
            Untuk sumber-sumber bahan baku atau supplier pakaian, mengambil dari supplier atau perusahaan yang sudah terjamin dan terbukti kualitas pakaiannya dengan model dan corak yang menarik konsumen tentunya. Sehingga dengan begitu tidak merugikan berbagai pihak, baik dari pihak perusahaan maupun konsumen yang membelinya.
3.8. Produk yang dihasilkan
            Adapun kualitas produk atau mutu produk yang kami hasilkan memiliki beberapa keunggulan:
a. Berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumen,
b. Bermacam-macam bentuk dan ukurannya dengan style yang uptodate
c. Hasil sablon sangat rapi dan tidak mudah luntur walau beberapa kali cuci.
d. Harga terjangkau oleh kemampuan konsumen,
e. kualitas produk terjamin
f. sesuai dengan selera masyarakat
3.9. Perencanaan Laba Rugi
INVESTASI
Biaya
1.Penyusutan gedung dan peralatan                                                               Rp.   7.000.000,-
2.Gaji pegawai                                                                                                 Rp. 60.000.000,-
Jumlah :                                                                                                            Rp. 67.000.000,-
Biaya variable/ produksi
Kulakan baju grosir :                                                                                       Rp. 600.000.000,-
Jumlah :                                                                                                           Rp. 600.000.000,-
Biaya-biaya lain
1. Listrik                                                                                                           Rp. 12.000.000,-                                
2. Asuransi                                                                                                       Rp. 11.000.000,-                                        
3.Transportasi                                                                                                   Rp.   6.500.000,-
4.Administrasi                                                                                                  Rp.   6.500.000,-
5.Pajak                                                                                                             Rp.   6.500.000,-
Website Domain                                                                                              Rp.      150.000,-
Total Modal produksi :                                                                                    Rp. 36.850.000,-
TOTAL MODAL (PENGELUARAN)                                                          Rp. 703.700.000,-
Pendapatan
Penjualan aneka pakaian dan fashion :                                                            Rp. 960.000.000,-
TOTAL PENDAPATAN :                                                                              Rp. 960.000.000,-
PROYEKSI LABA/RUGI(KEUNTUNGAN)
Total Pendapatan                                                                                            Rp. 960.000.000,-
Total modal / Pengeluaran :                                                                            Rp. 703.700.000,-
TOTAL KEUNTUNGAN BERSIH                                                               Rp. 703.700.000,-
3.10. Analisa SWOT
STRENGTHS ( KEKUATAN )                            :  WEAKS ( KELEMAHAN )
Kreativitas Desain                                                 :  Keterbatasan Kreasi
Inovasi Desain                                                       :  Tenaga Kerja
Kemudahan Promosi                                             :  Manajerial Terbatas

Strategi Strength Opportunities :                           :  Strategi Weaks Opportunities :
Kekuatan melihat peluang pasar                            :  Peningkatan Tenaga Kerja untuk
                                                                                  memenuhi permintaan pasar

OPPORTUNITIES ( PELUANG )                         :  THREATS ( ANCAMAN )
Perluasan Pasar Sasaran                                         :  Banyaknya Pesaing
Efisiensi Biaya                                                       :  Trend Cenderung Tidak Stabil
Maksimalisasi Laba                                               :  Daya Saing Harus Kompetitif

Strategi Strength Threats :                                     :  Strategi Weaks Threats :
Terus berinovasi untuk mencegah trend down     :  Peningkatan kemampuan manajerial
3.11.Manajemen
            Modal yang kami butuhkan untuk medirikan distro ini plus biaya operasional selama 1 bulan pertama adalah Rp 30.000.000,- dengan perkiraan laba bersih minimal Rp5.000.000,- per bulannya.
            Persentase bagi hasil yang kami tawarkan adalah 30% untuk pemodal dan 70% untuk  pengelola, dengan demikian pemodal diperkirakan akan mendapatkan keuntungan sedikitnya Rp 1.500.000,- perbulan.
3.12.Model
            Anak-anak muda biasanya tidak mau ketinggalan dalam hal berpakaian, mereka selalu berusaha mengikuti tren masa kini. Kami memberikan model baju lengan pendek maupun lengan panjang Dan model pakaian yang dijual di distro kami mengkuti perkembangan tren masa kini. Seperti model gambar pada baju , biasanya distro menjual baju-baju dengan gambar-gambar artistik yang sangat bagus dan digemari anak-anak muda.
            Kami selalu mengutamakan kualitas sablon yang tidak luntur maupun rusak. Contoh lain baju-baju pada distro memiliki warna-warna yang menarik dan beraneka ragam. tentu para konsumen akan puas dengan barang-barang yang ada di distro kami.
3.13. Strategi Pemasaran ( Segmenting, Targeting, Positioning )
A.Segmentasi
            Usaha baju distro yang  dihasilkan, menawarkan variasi warna. Selain itu desain fashion yang bisa di buat sesuai keinginan konsumen membuat fashion distro kami jauh lebih unik. D’Maddy Distro juga menjadi semacam media untuk mengekspresikan diri. Hal inilah yang membuat kami lebih cenderung memilih segmen anak remaja khususnya siswa SMA, SMP, dan mahasiswa.
B.Targeting
            Dengan segmen pasar tujuan yang kami pilih, distro kami pembeli utamanya adalah anak muda,  serta dijual secara online melalui website dan FB yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup remaja masa kini.
C.Positioning
mahli Distro  diunggulkan dari segi kuantitas dan kualitas barang. Design-design yang ada di distro kami pun lebih terlihat khas dan original, selain desain yang bisa dirancang sendiri oleh konsumen, kami juga menyediakan beberapa design pilihan yang selalu up to date sesuai deengan moment dan trend yang sedang terjadi. Selain itu juga kami bersedia apabila ada pelanggan yang ingin menggambar bajunya sendiri dengan keinginannya sendiri.
3.14. Taktik Pemasaran
Differensiasi produk
            Selain menggunakan bahan yang berkualitas bagus, mahli Distro juga melayani pemesanan melalui internet. Selain differensiasi produk berdasarkan media jenis baju,  distro ini juga menggunakan bahan yang berkualitas tinggi dan gambar yang beraneka ragam yang tidak mudah rusak ataupun luntur.
3.15. Marketing mix
·Produk
            Dalam penetapan produk, kami sangat peduli dengan semua  yang berkaitan dengan produk yang di hasilkan. Hal ini terlihat dari pemilihan bahan, gambar, maupun pembuatan bajunya tersebut secara langsung sehingga kami selalu menghasilkan produk yang berkualitas. Produk yang kami tawarkan pun beragam modelnya.
·Service
            Pelayanan ( baik dalam proses jual maupun purna jual ) juga merupakan salah satu indikator yang menyatakan bahwa suatu bisnis sangat me-raja-kan konsumen dan tetap mengutamakan kepuasan konsumen agar mereka menjadi loyal dan diharapkan menjadi pelanggan tetap.
Berikut adalah bentuk service / pelayanan yang kami berikan kepada konsumen :
1. Memberlakukan sistem retur ( pengembalian ) yang dikarenakan masalah teknis seperti salah ukuran .
2.Memberikan sistem diskon untuk pembelian dalam jumlah tertentu
3.Memberlakukan sistem pembayaran dimuka yang disesuaikan
4.Pemesanan produk bersifat customized atau sesuai keinginan konsumen baik model maupun gambar.
5.Pemesanan yang fleksibel melalui intenet, sms dan telefon
6.Hotline dalam bentuk sms maupun telefon
Place
            Selain membuka usaha toko di dekat rumah , kami juga menjual baju distro via internet yaitu dengan menggunakan website dan situs jejaring social facebook sehingga jangkauan pemasaran kami sangat luas, mencakup pasar domestic dan luar negri.
Brand
            Brand / Merk adalah sesuatu yang menjadi ujung tombak yang akan memberikan kesan ( image ) pertama kali kepada konsumen dan merupakan hal yang akan pertama kali dingat oleh konsumen selain hal lainnya. Tentu saja pemberian merek harus yang mudah diingat dan mudah diucapkan oleh konsumen.
Maka dari itu distro ini diberikan merek “ mahli “ sebagai trademark produk.
3.16. Pemasaran
1.Melakukan iklan-iklan di dunia internet baik melalui situs jejaring sosial maupun forum.
2.Menjalankan strategi pemasaran menggunakan teman sebagai media prantara.
3.Mempromosikan melalui temen-teman dekat.
4.Membuat brosur yang bisa di tempel dimana saja.

5.Bekerja sama dengan toko sepatu lainnya hanya sekedar menitipkan barang dagangan.