KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji
dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia
serta hidayah-Nyalah kami dapat menyalesaikan makalah STRATEGI KEUANGAN, Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen. Untuk itu kami selaku penyusun sangat berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama
kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat
saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya
sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali
lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, terutama bagi kami selaku penyusun.
Lampoh Keude, 20, November, 2016
Penulis : kamarullah
DAFTAR
ISI
BAB
1
Pendahuluan
Rumusan masalah
Tujuan
BAB11
Pembahasan
Pengertian perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan perusahaan
Pengertian utang
Nilai perusahaan
BAB
111
Penutup
Kesimpulan
Saran
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pengelolaan
keuangan dan Pemasaran adalah Aspek yang sangat penting dalam melakukan suatu
kegiatan usaha . tanpa adanya proses pemasaran , suatu produk tidak akan laku ,
dan tanpa adanya Pengelolaan Keuangan, perusahaan tidak akan tau besar Laba ,
Rugi modal akhir yang akan di jadi kan
modal awal untuk tahun berikutnya , intinya tanpa ada Pengelolaan Keuangan
sebuah Usaha besar kemungkinan akan mengalami “gulung tikar”.
Itu sebabnya dalam
makalah kali ini , kita akan membahas seberapa pentingnya Pengelolaan
Keuangan/Pemasaran dalam Usaha .
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi
rumusan masalah adalah:
1. Apa
itu pengertian dari Pengelolaan Keuangan ?
2. Apa
itu Pemasaran ?
3. Apakah
Pentingnya Pengelolaan Keuangan/Pemasaran dalam Usaha ?
C. TUJUAN
Menurut rumusan masalah tersebut yang menjadi
tujuannya adalah:
1.
Pengertian Pengelolaan Keuangan
2.
Pengertian Pemasaran
3.
Pentingnya Pengelolaan Keuangan/Pemasaran dalam Usaha
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan adalah kegiatan
untuk memprakirakan pendapatan danpengeluaran perusahaan yang akan datang.
Untuk memprakirakan pendapatan, pertama,anda perlu memprakirakan volume
penjualan. Prakiraan volume penjualan harus mencakuppermintaan. Aspek teknis
proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga kerja,kebutuhan alat, dan
waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan.Suatu perencanaan
keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan /organisasi karena, memuat
misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunanmenajemen dan
bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi
kinerja perusahaan.
2.2 Model Perencanaan Keuangan
Sebagian perencanaan
akan meminta pengguna menggunakan ekspektasi masa depanuntuk Nilai – nilai yang diramalkan untuk banyak
variabel lainnya.
unsur–unsur modeldiantaranya:
Ramalan penjualan :
ramalan penjualan akan menjadi penggerak yang artinyapengguna model perencanaan
akan memberikan nilai ini, dan kebanyakan nilai lainnyaakan dihitung
berdasarkan atas nilai tersebut. Perencanaan akan berfokus padaproyeksi
penjualan di masa akan datang dan syarat pendanaan yang dibutuhkan untuk
mendukung penjualan tersebut.Sering kali ramalan penjualan akan diberikan
dalambentuk tingkat pertumbuhan dalam penjualan dan bukannya dalam satu
angkapenjualan yang eksplisit. Ramalan yang sempurna tentu tidak mungkin sebab
penjualanbergantung pada kondisi ekonomi di masa depan yang tidak pasti.
Peramalan Laporan Keuangan :
Laporan pro forma:
sebuah rencana keuangan yang memiliki ramalan neraca,laporan laba rugi,
dan laporan kas disebut laporan keuangan pro forma, atau disingkat pro forma
saja. Pro forma secara harfiah berarti “ dalam bentuk”. Dalam hal ini laporan keuangan adalah bentuk
yang kita gunakan untuk membuat laporanini berdasarkan proyeksi dari hal –hal
penting, seperti penjualan. Pro forma adalahout put dari model perencanaan
keuangan.
Pendekatan
Persentase Penjualan
Jumlah
pinjaman jangka panjang adalah sesuatu yang ditentukan oleh manajemen,dan ini
tidak harus berhubungan langsung dengan tingkat penjualan.Jika diberikan
suatu ramalan penjualan, kita akan dapat menghitung
berapa banyak pendanaanyang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk meramalkan
tingkat penjualan yangdiramalkan.Model perencanaan yang diuraikan didasarkan atas
pendekatanpersentase penjualan (percentage of sales approach). Sasaran kita
disini adalahmengembangkan suatu cara yang praktisa dan cepat dalam membuat
laporan proforma.
2.3 Hal – hal yang harus diwaspadai perencanaan
Jangka waktu Jangka waktu dapat dibedakan antara keputusan jangka pendek dan
jangka waktu yanglebih panjang
Agregasi : Yaitu mengkombinasikan
keputusan-keputusan penganggaran modal menjadi suatuproyek besar
Asumsi dan
skenario
2.4 Tingkat Pertumbuhan dan Pendanaan Eksternal
Pada tingkat pertumbuhan rendah, jumlah dana
yang tersedia dari sumberinternal (yakni dengan menggunakan laba ditahan)
mungkin melampaui jumlahinvestasi dalam aset yang dibutuhkan. Namun saat
tingkat pertumbuhan meningkat,sumber dana dari dalam perusahaan tidak akan cukup
dan perusahaan harusmencari dana dari pasar uang dan modal.Mengamati hubungan
antara tingkat pertumbuhan dengan pendanaan eksternalyang diperlukan merupakan
alat yang berguna dalam perencanaan jangka panjang.Terdapat 2 tingkat
pertumbuhan yang berguna dalam perencanaan keuangan yakni :
1. Tingkat
Pertumbuhan Internal (Internal growth rate)Merupakan tingkat pertumbuhan dimana
perusahaan dapat membiayai kenaikanasetnya dengan menggunakan laba ditahan
sebagai satu-satunya sumber danaalias perusahaan sama sekali tidak menggunakan
dana dari luar.Rumusnya :b x ROAInternal Growth Rate = ------------------1- b x
ROAROA = return on assets (tingkat pengembalian aset) = laba bersih / total
aset b = retention ratio = plowback ratio = 1- d = laba yang ditahan / laba bersih
2. 2.
Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan (Sustainable growth rate)Merupakan tingkat
pertumbuhan dimana perusahaan dapat membiayai kenaikanasetnya dengan
menggunakan laba ditahan sebagai satu-satunya sumber dana aliasperusahaan sama
sekali tidak menggunakan dana dari luar.Rumusnya :b x ROAInternal Growth Rate =
------------------1– b x ROAROA = return on assets (tingkat pengembalian aset)
= laba bersih / total aset b = retention ratio = plowback ratio = 1- d = laba
yang ditahan / laba bersihFaktor-Faktor yang Menentukan Tingkat Pertumbuhan1.
Margin laba yang menunjukkan efisiensi dalam operasi perusahaan2. Perputaran
aset yang menunjukkan efisiensi penggunaan aset 3. Penggunaan dana pinjaman
(financial leverage) yang menunjukkan rasio utangyang optimal4. Kebijakan
dividen yakni seberapa besar laba yang diberikan kepada pemegangsaham dibanding
dengan yang ditahan / diinvestasikan kembali dalamperusahaan
2.5 Hubungan Antara Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang pada umumnya
menggunakan model keuangantertentu, salah satu yang sering digunakan adalah
model persentase penjualan.Dasar pemikiran dari model ini adalah bahwa
perusahaan tentunya memerlukandana yang makin besar kalau yang aktivitasnya
meningkat, ukuran aktivitas iniadalah penjualan. Asumsi penting dari model ini
adalah bahwa rekening-rekeningyang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan
proporsinya tetap tidak berubah. Umumnya diakui bahwa kalau penjualan
meningkat, suatu aktiva tentunyameningkat. Karena itu, untuk menggunakan model
tersebut diperlukan : Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila
penjualan berubah .
Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan
Perencanaan Keuangan Jangka Pendek
Perencanaan keuangan
jangka pendek umumnya, berdimensi waktu kurang dari1 (satu) tahun yang
bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan, karena denganperencanaan ini
dapat diprakirakan berapa, kapan, dan apakah kebutuhan kastersebut dapat
dibiayai oleh perusahaan atau harus mencari sumber dari luar. Alat yang
dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas yaitu taksiran tentangkas
masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu.
2.7 Penggangaran Kas
Kas dapat dipandang
sebagai darah kehidupan bagi perusahaan, tanpa kas yangcukup maka perusahaan
akan mengalami kesulitan dan kegagalan.
Cash Budget
(anggaran kas) memberikan gambaran pada manajer keuangan tentang
totalkebutuhan kas untuk satu periode tertentu, kapan perusahaan akan
mengalamikekurangan atau kelebihan kas dan berapa besarnya pinjaman yang
harusdilakukan. Perencanaan profit disajikan dalam bentuk proyeksi laba-rugi
yangmenggambarkan antisipasi laba yang akan dicapai perusahaan. Tingkat
labatersebut dinyatakan dalam ukuran-ukuran tertentu, seperti : profit margin, return , oninvestment , (ROI),
dan return on equity (ROE).
Proyeksi laba yang tinggi belum tentudapat
memberikan proyeksi kas yang tinggi pula. Dalam perencanaan keuangan iniakan
dibahas berbagai faktor yang mempengaruni perencanaan kas danperencanaan laba
tersebut. Selanjutnya akan dibahas terlebih dahulu mengenaipengertian dan
jenis-jenis dari anggaran.Pengertian anggaran (business budget ) menurut Drs.
M. Munandar (Budgeting,Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan
kerja) ialah : suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan yangdinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode)tertentu yang akan datang Dari pengertian
tersebut di atas, maka dapat terlihat bahwa anggaran memiliki4 unsur yaitu :
1.Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang
aktivitas atau kegiatanyang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran
merupakan suaturencana yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi khusus, seperti misalnya
disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan,
dinyatakandalam unit moneter.
2. Meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, yaitu mencakup
semua kegiatan yangakan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam
perusahaan. Secaragaris besar kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan
menjadi limakelompok, yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi
(producing), kegiatan pembelanjaan (
financing), kegiatan administrasi(administrating) serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan masalahpersonalia (personnel ).
Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai pedomankerja, sebagai alat
pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja, makaanggaran harus mencakup
seluruh kegiatan perusahaan.3. Dinyatakan dalam
unit moneter,
yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkanpada berbagai kegiatan
perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia
ialah unit “rupiah”. Unit moneter ini sangat
diperlukanmengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang
beraneka ragamtersebut sering mempunyai kesatuan unit yang berbeda- beda,
seperti misalnyabahan mentah menggunakan kesatuan berat (kilogram dan
sebagainya),kesatuan panjang (meter dan sebagainya), kesatuan luas (meter
persegi dansebagainya); kesatuan luas (meter persegi dan sebagainya), kesatuan
isi (literdan sebagainya); tenaga kerja menggunakan kesatuan jam kerja atau
kesatuanwaktu (harian, mingguan, bulanan dan sebagainya).4. Jangka waktu
tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaranberlakunya untuk masa
yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam anggaran adalah
taksiran (forecast ) tentang apa yang akan terjadi sertaapa yang akan dilakukan
di waktu yang akan datang. Jika dikaitkan denganmasalah waktu anggaran, dikenal
dua macam anggaran :
a. Anggaran strategis (strategic budget )
Anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu jangka waktu yangmelebihi satu
periode akuntansi (melebihi satu tahun)
b. Anggaran taktis (tactical budget ) Anggaran
yang berlaku untuk jangka pendek yaitu satu periode akuntansiatau kurang.
Anggaran yang disusun untuk satu periode akuntansi (setahunpenuh) dinamakan
budget periodical (periodical budget
), sedangkan anggaran yang disusun untuk
jangka waktu yang kurang dari satu periode akuntansi(misalnya hanya untuk
jangka tiga bulan dan sebagainya) dinamakan anggaranbertahap (continunous
budget ).
2.8 Perencanaan dan Sumber Jangka Panjang
Perencanaan kebutuhan
jangka panjang dinyatakan didalam suatu rencanakebutuhan tambahan capital.
Tambahan capital akan meliputi jumlah-jumlah uangbesar maka keputusan terhadap
tindakan itu akan berpengaruh dalam jangkapanjang serta pengaruh-pengaruh
ekonomis yang kuat terhadap perusahaan.
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka
panjang untuk memenuhipengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva
tetap. Agar bias memulaiusahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk
bangunan dan peralatan. Pencariandana jangka panjang diperoleh dari :
Pembiayaan Melalui Utang :
1. Utang jangka panjang
2. Obligasi perusahaan
Pembiayaan
Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) :
1. Saham biasa
2. Laba ditahan
2.9 Biaya pinjaman bank
Biaya pinjaman Bank
adalah bunga dan biaya lainnya yang harus ditaggung olehsuatu perusahaan
sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya pinjaman meliputiantara lain: Bunga
atas penggunaan dana pinjaman baik pinjaman jangka pendek maupunjangka panjang
Amortisasi diskonto atau premium yang terkait pada oleh pinjaman Selisih kurs
atau pinjaman dalam valuta asing yang dipinjam
11.
STRATEGI KEUANGAN PERUSAHAAN
Strategi mengelola
keuangan usaha atau bisnis dalam perusahaan. Manajemen keuangan dalam
berwirausaha tentu sedikit berbeda dari manajemen keuangan pribadi. Dalam
situasi ini, seorang wirausahawan dituntut untuk lebih bijak dan disiplin
mengelola cash flow-nya. Dan yang terpenting, dia harus mampu memisahkan
keuangan usaha dengan keuangan pribadinya
Berikut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam mengelola keuangan usaha yang bisa dijadikan acuan bagi Anda yang
memiliki usaha baik itu kecil maupun besar:
1. Pertahankan agar cash flow tetap positif
Dunia usaha tidak
terlepas dari hitung-hitungan untung dan rugi. Kalau hasil penjualan dikurangi
biaya produksi dan biaya-biaya perusahaan adalah positif maka perusahaan
tersebut untung, dan kalau hasil negatif maka rugi. Untuk membuat perencanaan
keuangan perusahaan, maka arus kas (cash flow) harus positif, sehingga
merencanakan keuangan selanjutnya lebih mudah. Bagaimana kalau cash flow
perusahaan tersebut negatif / rugi? Yang harus dilakukan adalah menekan biaya
produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan, namun Anda juga harus
tetap memperhatikan aspek lain, misalnya kualitas produk atau jasa yang Anda
jual.
2. Buat cadangan dana darurat (emergency fund)
Keberadaan dana darurat
/ emergency fund sangat penting bagi usaha kecil menengah. Dana darurat ini
untuk mengantisipasi apabila dalam beberapa hari/bulan tidak mendapatkan order;
ada karyawan yang masuk rumah sakit karena kecelakaan, ada order yang cukup
besar.
3. Proteksi pendapatan (asuransi jiwa)
Proteksi terhadap
pendapatan atau dengan kata lain proteksi terhadap pengusaha yang menjadi
sumber penghasilan keluarga adalah suatu hal yang perlu direncanakan terlebih
dahulu, sebelum kita masuk kepada perencanaan kebutuhan keuangan lainnya.
Seperti halnya dana
darurat, asuransi jiwa adalah merupakan sebuah cara yang perlu dipersiapkan
dalam mengantisipasi resiko kehilangan sumber penghasilan yang disebabkan oleh
kematian atau terjadinya ketidakmampuan total akibat kecelakaan atau sakit
pengusaha tersebut yang menjadi sumber penghasilan utama dalam keluarga.
Apalagi kalau pengusaha tersebut mempunyai banyak ide yang berguna dalam
usahanya, harus diasuransikan.
4. Proteksi terhadap tempat usaha
Pelimpahan resiko
kepada pihak perusahaan asuransi terhadap tempat usaha juga sangat penting
sekali. Ini mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
misalnya terjadi pencurian, kebakaran dan huru hara. Jangan sampai terjadi
setelah kebakaran yang menghabiskan seluruh tempat usaha, stok barang dan
barang jadi pengusaha tersebut jadi bangkrut. Ini harus dihindari.
Tujuan
, peranan dan fungsi keuangan dalam perusahaan
Peranan manajemen keuangan dalam perusahaan
a.
Manajemen keuangan perusahaan
1.
Pengertian manajemen keuangan
Manajemen keuangan
adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha
mendapatkan dana yang di perlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat
yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut
se-efisien mungkin.
Dengan kata lain,
manajemen keuangan adalah kegiatan mengelola dana untuk di manfaatkan sesuai
kebutuhan seara efektif dan efisien
Manajemen keuangan Meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Sumber
dana
Manajemen keuangan
harus dapat memilih sumber dana yang akan di gunakan dalam perusahaan
b.
Penggunaan dana
Dana dalam perusahaan
dapat digunakan untuk penanaman modal jangka pendek dan penanaman modal jangka
panjang
c.
Pengawasan pengguanan dana
Dana yang digunakan
harus di awasi penggunaannya agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang teah di
tetapkan
2. Prinsip
manajemen keuangan
Prinsip
manajemen keuangan meliputi sebagai berkut:
a.
Konsistensi (consistency)
Sisten dan kebijakan
keuangan dari organisasi hars konsisten dari waktu ke waktu . ini tidak berarti
bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan diorganisasi .
b.
Akuntabilitas (accountability)
Kewajiban moral atau
hukum yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan
bagaimana dana peralatan atau ewenangan yang di berikan pihak ketiga telah di
gunakan.
c.
Transparansi (transparency)
Oganisasi harus terbuka
dengan pekerjaannya menyediakn informasi berkaitan dengan rencana an
aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan
d.
Kelangsungan hidup (viabiity)
Agar keuangan terjaga,
pengeluaran organisasi baik di tingkat strategis maupun operasional harus
sejalan atau disesuaikan dengan dana yang di terima.
e.
Integritas (integrity)
Dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya individu yang terlibat harus mmpunyai integritas yang
baik
f.
Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat
mengelola dana baik dana yang teah di peroleh dan menjamin bahwa dana tersebt
di gunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan
g. Stadar
akuntansi (accounting standards)
Sistem akuntansi dan
keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar
akuntansi yang berlaku secara umum.
B. TUJUAN MANEJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Ada dua tujuan utama manajemen keuangan perusahaan
yaitu sebagai berikut :
1.
Memaksimukan kekayaan pemilik perusahaan
Salah satu tujuan
manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan
atau pemegang sahamnya ( wealth of the sharesholdres). Sebab, Prinsip ekonomi
menyatakan bahwa penggunaan dana hanya dapat dibenarkan jika memberikan manfaat
yang lebih besar dari pengorbanannya.
Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
a. Tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimalkan
laba perusahaan
b.
Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditur , dan
pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan
c.
Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas
dan pada laba bersih dalam pengertian akuntansi
d. Tidak
mengabaikan kewajiban social, seperti lingkungan eksternal , keselamatan kerja
, dan keamanan produk.
2.
Memaksimumkan Nilai Perusahaan
Memaksimalkan nilai
perusahaan (Market value of firm) memperhatikan dua unsur yang penting yaitu,
nilai waktu uang dan resiko yang ditanggung oleh pemilik perusahaan. Nilai
waktu uang berarti kita mengakui bahwa nilai rupiah saat ini selalu lebih
berharga daripada nanti. Investor mempertimbangkan resiko yang ditanggungnya.
Semakin tinggi resiko yang ditanggung, semakin besar tingkat keuntungan yang
diisyaratkan.Memaksimalkan nilai perusahaan Identik dengan memaksimalkan laba
dalam pengertian ekonomi (economic profit). Setiap penggunaan dana harus dapat
menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar dari biaya. Pertimbangan
teknis memaksimumkan nilai perusahaan adalah sebagai berikut :
a.
Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas dari pada memaksimumkan laba,
karna memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap
nilai uang .
b.
Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan bebrbagai resiko terhadap
arus pendapatan perusahaan
c. Mutu
dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin
beragam
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
Manajemen keuangan
merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Manajemen keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva dan memilih sumber dana untuk
membelanjai aktiva
Tersebut. Fungsi manajemen keuangan meliputi :
1.
Perencanaan dan pengendalian
Perencanaan keuangan
adalah suatu rancangan yang akan dilaksanakan untuk mengatur kondisi keuangan,
seperti besar penghasilan,besar pengeluaran,investasi,tabungan,pembayaran
asuransi,dan pajak
Pembuatan perencanaan keuangan perlu memperhatikan
hal-hal berikut ini.
Sesuai kemampuan (realistis)
a. Perencanaan
harus didasarkan pada kemampua dan pengalaman yang dimiliki. Dengan
demikian,sasaran yang ditetapkan tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu
rendah
b.
Dirumuskan dengan jelas. Sasaran perlu dirumuskan dengan jelas sehingga
pelaksanaan dan pengendaliannya akan menjadi lebih mudah.
c. Dapat
diukur hasilnya.Sasaran yang ditetapkan akan menjadi acuan tindakan pelaksanaan
dan pengendaliannya dari waktu ke waktu . oleh karna itu, ukurannya dibuat
secara kuantitatif
d. Ada
kerangka waktu yang jelas. Mengukur hasil atau pencapaian hasil suatu usaha
terkait ada jumlah donator
2.
Keputusan investasi dan pembiayaannya
Keputusan investasi dan pembiayaannya meliputi :
a.
Penganggara keuangan, yaitu tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat penerimaan dan pengeluaran secara detail.
b.
Pencarian sumber dana , yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana
yang ada untuk kegiatan operasional perusahaan , baik kualitas maupun kuantitas
sesuai dengan perencanaan
c.
Penyimpanan keuangan , yaitu mengumpulkan dana perusahaan serta
penyimpanan dan pengamanan dana tersebut
3.
Pengelolaan Perusahaan yang efektif dan efisien
Pengelolaan Perusahaan yang efektif dan efisien
meliputi hal-hal sebagai berikut .
a.
Pengelolaan keuangan , yaitu menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara
b.
Pemeriksaan keuangan, yaitu meliputi audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
c.
Pelaporan keuangan yaitu menyediakan informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.
TUGAS POKOK MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
1.
Mendapatkan dana perusahaan
Mencari
dana yang dibutuhkan perusahaan meliputi berbagai kegiatan menemukan,menganalisis,serta
memutuskan sumber dana yang dipilih dari beberapa jumlahnya.
Dana-dana
itu berasal dari
a. Dari
dalam perusahaan (internal source)
Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri dengan menggunakan laba cadangan berupa laba yang
ditahan (retained earning)
Dana dari dalam perusahaan terdiri dari :
1. Dana
yang berasal dari pemilik perusahaan
2. Saldo
keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan
3.
Surplus dana dan cadangan dana
4. Selisih
nilai buku dan nilai pasar dari harta yang dimiliki perusahaan
b. Dari
luar perusahaan (external source)
Dana dari luar perusahaan, yang merupakan utang
perusahaan , disebut juga modal asing yang berupa dana dari pihak
bank,asuransi,serta kreditur-kreditur lainnya
2. Menggunakan dana perusahan
Penggunaan dana perusahaan (allocation of fund)
meliputi kegiatan merencanakan menganalisis serta memutuskan apa yang akan
dibiayai dan berapa jumlahnya sehingga dapat memberikan keuntungan sekaligus
meningkatkan nilai perusahaan. Hal itu berarti penggunaan dana perusahaan
terkait erat dengan investasi .
Kemungkinan kondisi investasi antara lain
1.
Melakukan investasi secara nyata (real investment)
2. Membeli
aktiva keuangan (financial assets) seperti saham dan obligasi.
3. Membeli
aktiva nyata sekaligus aktiva keuangan
Menentukan
deviden
Deviden adalah proporsi
laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah
yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Ada macam-macam
kebijakn deviden yang dilakukan oleh perusahaan antara lain :
1.
Kebijakan deviden yang stabil
Artinya jumlah deviden perlembar yang dibayarkan
setiap tahunnya relative tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan
perlembar saham setiap tahunnya berfluktuasi
2.
Kebijakan deviden dengan penetapan jumlah deviden minimal plus jumlah
ekstra tertentu.
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal
deviden perlembar saham tiap tahunnya.
3.
Kebijakan deviden dengan penetapan dividend payout ratio yang konstan
Artinya jumlah deviden perlembar saham yang
dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan
keuntungan neto yang diperoleh setiap tahunnya.
4.
Kebijakan deviden yang fleksibel
Penetapan besarnya deviden payout ratio yang
fleksibel setiap tahun disesuaikan dengan posisi serta kebijakan financial
perusahaan yang bersangkutan.
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan keuangan
adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni
neraca dan laporan laba rugi
Jenis-jenis keuangan adalah sebagai beirkut :
a. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan suatu entitas yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode tersebut.
b. Laporan
laba rugi
Merupakan suatu laporan mengenai perhitungan hasil
yang dicapai suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu
c.
Laporan perubahan ekuitas
Merupakan laporan yang berisi penjelasan tentang
perubahan ekuitas perusahaan setelah perusahaan melakukan kegiatan
operasionalnya selama periode akuntansi tertentu.
d. Laporan
arus kas
Merupakan laporan yang berisi arus kas masuk dan kas
keluar suatu perusahaan selama satu periode akuntansi tersebut
2. Analisa rasio laporan keuangan adalah suatu alat
untuk membadingkan jumlah pada periode tertentu dengan jumlah pada pos lain
suatu laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan meilhat
hubungannya yang bersifat signifikan yang mempunyai makna antara satu dengan
yang lain, baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif. 3 cara
untuk menganalisis laporan keuangan
1. analisis horizontal, mengenalisis data laporan
keuangan lebih dari
satu periode
2. analisis vertical, mengevaluasi data laporan
keuangan dengan cara menjelaskan setiap unsure dalam laporan keuangan yang
ditunjukkan dengan nilai persentase
3. analisis rasio, menggambarkan hubungan diantara
unsure dalam laporan keuangan.
3. Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuanganya harus dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Jenis rasio
likuiditas adalah sebagai berikut
a.
Current Ratio
b.
Cash Ratio
c.Quick(Acid Test) Ratio
d.
inventory working capital to total assets ratio
e.
cash to current liabilities ratio
f. cash to operating expense ratio
4. Ratio rentabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba.
5. Rasio solvabilitas yaitu rasio untuk mengukur kemmapuan
perusahaan memenuhi seluruh kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun
jangka panjang seandainya perusahaan dilikuidasi
6. Rasio leverage digunakan untuk mengukur seberapa
banyak dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengna
dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan
7. Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur
efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya.
111.
UTANG DAN NILAI PERUSAHAAN
PENGERTIAN
UTANG
Jika kita ingat kembali
persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan akuntansi adalah harta (aktiva)
dan sisi kanan terdiri dari hutang dan modal. Hutang menunjukkan besarnya
kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Sementara itu modal menunjukkan
besarnya kepentingan pemilik pada harta perusahaan. Persamaan tersebut juga
tergambar pada neraca yang memuat harta, hutang dan modal.
Adanya hutang di neraca
menunjukkan perusahaan pernah menarik sumber daya yan digunakan dari kreditur.
Pada bab ini akan dibicarakan akuntansi atas kegiatan pendanaan yang berasal
dari kreditur. Hutang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi di masa
datang yang bersifat probable yang timbul dari kewajiban sekarang dari suatu
entitas untuk menyerahkan harta atau menyediakan jasa ke entitas lain di
kemudian hari sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu. Dari
definisi di atas dapat ditarik beberapa hal penting yaitu :
Hutang ini timbul dari transaksi atau kejadian masa
lalu.
Hutang harus melibatkan
transfer asset atau penyediaan jasa dikemudian hari yang bersifat probable
(hampir pasti).
Hutang ini merupakan kewajiban dari suatu entitas.
KLASIFIKASI HUTANG
Untuk tujuan pelaporan,
hutang diklasifikasikan sebagai hutang lancar dan hutang jangka panjang. Suatu
hutang yang berasal dari kegiatan operasional akan diklasifikasikan sebagai
hutang lancar jika hutang ini akan dilunasi dengan menggunakan harta lancar
dalam satu tahun ke depan atau dalam satu siklus operasi normal, yang mana yang
lebih lama. Namun hutang yang berasal dari pinjaman bank, atau pinjaman lainnya
diklasifikasikan menurut kriteria satu tahun. Suatu hutang yang jatuh tempo
dalam satu tahun sejak tanggal neraca akan diklasifikasikan sebagai hutang
lancar.
PENGUKURAN HUTANG
Pengukuran merupakan
proses pemberian atribut nilai pada hutang. Atribut nilai yang diberikan pada
hutang adalah nilai moneter. Namun ternyata pengklasifikasian hutang menjadi
lancar dan tidak lancar menjadi pertimbangan dalam pengukuran hutang. Secara
umum hutang akan diukur sebesar nilai sekarang dari hutang tersebut yang merupakan
jumlah uang yang harus dibayarkan untuk melunasinya sekarang. Aturan ini lebih
tepat untuk hutang tidak lancar. Sementara itu hutang yang berasal dari
kegiatan operasional misalnya hutang gaji dan hutang usaha, umumnya hutang ini
akan segera dilunasi sehingga selisih antara nilai jatuh tempo dengan nilai
sekarang hutang tersebut tidak material. Oleh karena itu hutang yang berasal
dari operasional umumnya untuk tujuan praktis disajikan sebesar nilai jatuh
temponya.
Untuk tujuan pengukuran, baik hutang lancar maupun
tidak lancar dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :
Hutang yang jumlahnya
sudah pasti. Contoh dari hutang ini adalah nominal dari wesel atau obligasi.
Hutang yang jumlahnya
harus diestimasi. Dilihat dari kepastiannya, hutang ini pasti terjadi namun
jumlahnya belum diketahui secara pasti. Hutang garansi merupakan contohnya.
Hutang bersyarat
(contingent liablility) yaitu suatu hutang yang akan muncul jika terjadi
kejadian lain. Contohnya perusahaan dituntut dipengadilan oleh perusahaan lain.
Perusahaan akan berkewajiban membayar uang jika pengadilan memenangkan
perusahaan yang menuntut tersebut. Tingkat kemungkinan timbulnya hutang
bersyarat dapat dibagi menjadi :
Probable :
Tingkat kemungkinannya sangat tinggi dan bahkan dapat dikatakan hampir
pasti. Jika jumlah hutangnya dapat diestimasi dengan handal, maka hutang ini
dicatat, jika jumlahnya sulit diestimasi maka keberadaan hutang ini diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
Reasonable posible : Kemungkinan terjadinya 50% atau
dapat terjadi dapat pula tidak. Jika kondisinya demikian cukup diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
Remote : Kemungkinan terjadinya sangat kecil
sehingga tidak perlu dicatat dan dilaporkan kecuali untuk hutang jaminan
pembayaran hutang walaupun tingkat kemungkinan terjadinya kewajiban kecil
tetapi harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan.
AKUNTANSI HUTANG JANGKA PENDEK
Seperti telah dibahas
pada bagian di atas, hutang jangka pendek tidak perlu didiskontokan ke nilai
sekarang. Yang termasuk hutang ini adalah Hutang Usaha (Account Payable), serta
berbagai hutang opersional seperti hutang gaji, listrik, telepon, pajak dan
sebagainya. Sementara itu untuk hutang wesel, walaupun jangka pendek umumnya
disajikan sebesar nilai sekarangnya.
Hutang operasional
No. Jenis
Hutang Perlakuan
1. Account
Payable Hutang ini dicatat jika
hak kepemilikan barang sudah berpindah kepada perusahaan. Dilihat dari
jumlahnya, yang dicatat adalah sebesar jumlah yang akan dibayar yaitu harga
faktur.
2. Hutang
biaya Dicatat manakala jasa sudah
dikonsumsi dan sebesar jumlah yang akan dibayar.
Pinjaman jangka pendek
Perusahaan kadangkala
menerbitkan sebuah promes atau janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal
tertentu. Dilihat dari ada atau tidaknya tarip bunga yang harus dibayar, noters
dapat dibagi menjadi hutang wesel berbunga dan hutang wesel tak berbunga.
Hutang wesel berbunga merupakan hutang wesel yang penerbitannya disamping harus
membayar nominal wesel juga harus membayar bunga.
1) Hutang Wesel Berbunga (Interest Bearing Notes
Payable)
Misalkan perusahaan pada tanggal 2 April 2004
perusahaan menerbitkan sebuah promes nilai nominal Rp1.000.000,00 bunga 12%
setahun yang akan jatuh tempo 30 Juni 2004 sebagai pelunasan hutang usaha.
Jurnal yang dibuat pada tanggal 2 April adalah sebagai berikut :
2004
April
1
Hutang Usaha
1.000.000
Wesel Bayar/Hutang Wesel 1.000.000
Selanjutnya pada tanggal jatuh tempo (30 Juni 2004)
jurnal yang dibuat adalah
2004
Juni
30
Wesel Bayar/Hutang Wesel 1.000.000
Biaya Bunga 30.000
Kas 1.030.000
Bunga yang dibayar = 12% x 3/12 x Rp1.000.000,00 =
Rp30.000,00
2) Wesel Bayar Tak Berbunga secara eksplisit (Non
Interest Bearing Notes)
Dalam wesel tak
berbunga, penerbit promes hanya membayar nilai nominal, dengan demikian nilai
nominal merupakan nilai pada saat jatuh tempo. Untuk tujuan pengukuran, wesel
tersebut didiskontokan dan jumlah dilaporkan di neraca adalah sebesar nilai
sekarang yaitu nilai nominal dikurangi diskontonya. Nilai sekarang dari hutang
wesel ini kadangkala mudah diketahui, misalkan pada tanggal 30 Desember 2003
perusahaan menyerahkan wesel tak berbunga nominal Rp100.000.000,00 kepada
seorang kreditur untuk melunasi hutang perusahaan kepadanya sebesar
Rp90.000.000,00. Jika diserahkannya promes (hutang wesel) tersebut adalah nilai
hutang yang dilunasi yaitu Rp90.000.000,00. Jatuh tempo wesel 30 Agustus 2004.
Jurnal yang dibuat saat ini adalah :
2004
April
1
Hutang Usaha
90.000.000
Diskon atas Wesel Bayar 10.000.000
Wesel Bayar/Hutang Wesel 100.000.000
Saldo rekening wesel bayar Rp100.000.000,00 dan
saldo discount atas hutang wesel Rp10.000.000,00 disajikan di neraca sebagai
berikut :
Hutang Lancar :
Hutang Wesel 100.000.000
Dikurangi : Diskon atas Hutang Wesel 10.000.000 90.000.000
Pada tanggal 30 Agustus 2004, pada saat membayar
wesel sebesar Rp100.000.000,00 perusahaan membuat dua jurnal sebagai berikut :
2004
Agustus
30
Hutang Wesel
100.000.000
Kas 100.000.000
Biaya Bunga 10.000.000
Diskon atas Wesel Bayar 10.000.000
Hutang Lancar yang akan diganti dengan Hutang Jangka
Panjang
Suatu hutang lancar
kadangkala dapat dibiayai kembali seperti diciptakan surat hutang baru sebagai
pelunasan hutang pada saat jatuh temponya nanti. Surat Hutang yang baru akan
jatuh tempo melebihi setahun. Dengan adanya tindakan ini maka perusahaan tidak
akan membayar hutang dalam waktu setahun yang akan datang. Dalam kondisi
seperti ini tentu akan lebih tepat jika hutang tersebut tidak diklasifikasikan
sebagai hutang jangka pendek. Namun terdapat syarat – syarat yang harus
dipenuhi : Manajemen bermaksud merefinance hutang tersebut menjadi hutang
jangka panjang.Manajemen harus dapat menunjukkan kemampuan merefinance hutang
tersebut yang terbukti dengan : pelaksanaan refinace tersebut terjadi pada masa
setelah tanggal neraca tetapi sebelum laporan keuangan diterbitkan mencapai
kesepakatan yang kuat yang secara jelas yang memungkinkan refinance dengan
dasar jangka panjang.
Line of Credit :
Perusahaan kadangkala
mengadakan perjanjian dengan bank. Bank akan memberikan pinjaman kepada perusahaan
sewaktu-waktu membutuhkan. Karena perjanjian ini sudah disetujui maka pada saat
perusahaan menarik dana dari Bank, perusahaan tidak perlu melalui proses yang
panjang . Pengaruhnya terhadap akuntansi adalah :
Pada saat line of credit ditandatangani, perusahaan
belum mencatat adanya hutang
Jika perusahaan menarik uang dari bank, saat itu
perusahaan mencatat hutang (lancar atau tidk lancar tergantung pada hutang
tersebut kapan jatuh temponya).
AKUNTANSI HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang jangka panjang
merupakan hutang yang jatuh tempo melebihi satu tahun sejak tanggal neraca.
Hutang ini dapat didukung dengan penerbitan promes dan hutang seperti ini
disebut hutang wesel jangka panjang. Hutang jangka panjang dapat juga didukung
dengan menerbitkan sertifikat yang lazim disebut surat Obligasi. Karena
akuntansi untuk hutang wesel jangka pendek di atas hakekatnya sama dengan
akuntansi hutang wesel jangka panjang, maka berikut ini hanya akan dibahas
hutang obligasi. Akuntansi untuk obligasi antara lain terdiri dari saat
penerbitan obligasi, saat pembayaran bunga dan amortisasi premium atau diskon
serta pelunasannya.
Misalkan pada tanggal 1
Maret 2003 perusahaan menerbitkan obligasi nominal Rp1.000.000.000,00 dengan
bunga 12% setahun yang dibayar setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Harga
jual obligasi Rp900.000.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun.
Saat menerbitkan obligasi
2003
Maret
1
Kas
900.000.000
Disagio Obligasi 100.000.000
Hutang Obligasi 1.000.000.000
Hutang obligasi dicatat sebesar nilai nominal yaitu
nilai yang tercantum pada sertifikat obligasi. Selisih antara nilai nominal
dengan kas yang diterima dicatat sebagai diskon.
Saat membayar bunga
2003
September
1
Biaya Bunga
60.000.000
Kas 60.000.000
Karena pada saat jatuh
tempo perusahaan harus membayar sebesar nilai jatuh tempo, maka rekening
disagio harus diamortisasi dengan cara mendebit rekening Biaya Bunga dan
mengkredit rekening Disagio Obligasi. Jumlah amortisasi dapat ditentukan dengan
metode garis lurus atau metode lain. Jika digunakan metode garis lurus,
amortisasi disagio untuk 1 Maret s/d 1 September adalah :
6/12 x (100.000.000/5) = Rp10.000.000,00 dan jurnal
yang dibuat adalah :
2003
September
1
Biaya Bunga
10.000.000
Disagio Obligasi 10.000.000
Pada akhir tahun ada bunga yang belum dibayar selama
4 bulan yaitu dari 1 September s/d 31 Desember 2003. Disamping itu amortisasi
disagio untuk masa itu juga perlu dilakukan. Untuk itu pada tanggal 31 Desember
2003 dibuat adjustment sebagai berikut :
2003
Desember
31
Biaya Bunga
46.666.666,67
Disagio Obligasi 6.666.666,67
Hutang Bunga 40.000.000,00
Pada saat jatuh tempo
Jika amortisasi
dilakukan secara konsisten, rekening disagio pada tanggal jatuh tempo obligasi
akan bersaldo Rp6.666.666,67 yaitu disagio yang akan diamortisir untuk bulan Januari
dan Pebruari 2008. Sementara itu rekening Hutang Obligasi bersaldo kredit
sebesar Rp1.000.000.000,00. Karena jumlah yang dibayar sebesar
Rp1.000.000.000,00 ditambah dengan bunga dari September 2007 s/d Maret 2008
maka jurnal yang dibuat sat itu adalah :
2008
Maret
1
Biaya Bunga
23.333.333
Hutang Bunga 40.000.000
Hutang Obligasi 1.000.000.000
Disagio Obligasi 3.333.333
Kas 1.060.000.000
Pada tanggal tersebut hutang obligasi sudah lunas
dan rekening Hutang Obligasi bersaldo nol.hipotik, utang obligasi, utang bank
dan lain – lain
Nilai
perusahaan
Ada beberapa pengertian
nilai perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika
kinerja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari nilai
sahamnya. Jika nilai sahamnya tinggi
bisa dikatakan bahwa nilai perusahaannya juga baik. Karena tujuan utama
perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran
pemilik atau para pemegang saham. Nilai
perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai wajar perusahaan yang
menggambarkan persepsi investor terhadap emiten bersangkutan.
Harga pasar yang tinggi
membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti
oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Husnan, 2000). Nilai perusahaan yang
tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan sebab dengan nilai perusahaan
yang tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja
perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.
Menurut Husnan (2000)
definisi nilai perusahaan: “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedian di
bayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut di jual”. Sedangkan
menurut Martin, et al (2000) menyatakan nilai perusahaan: “Nilai perusahaan
merupakan nilai atau harga pasar yang berlaku atas saham umum perusahaan”.
Berdasarkan kedua
definisi di atas menunjukan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang
bersedia dibayar oleh calon pembeli diartikan sebagai harga pasar atas
perusahaan itu sendiri. Di bursa saham, harga pasar berarti harga yang bersedia
dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham perusahaan. Oleh karenanya
dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan adalah merupakan persepsi investor
terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan Usaha
adalah suatu perencanaan yang harus direncanakan sematang matang mungkin untuk
bisa mencapai tujuan yang semaksimal mungkin di kemudian hari agar usaha yang
di jalan kan dapat berkembang dengan pesat di hari yang akan datang
B. Saran
Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya harus
menggunakan Prinsip pengelolaan keuangan dan pemasaran yang benar untuk
menjamin kesuksesan suatu usaha , baik usaha- usaha kecil maupun usaha – usaha besar.
DAFTAR
PUSTAKA
Gerry
W Gant …………………………….. Acounting Intermedite
Situs
di internet …………………………… Sri Utami, SE, AK, Msi
Kumpulan
makalah Di Internet……………
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut